Pendidikan Dini Sebagai Pondasi Negara

http://paudtunasislam.blogspot.com/2013/05/pendidikan-anak-usia-dini-sebagai.html
Pendidikan Dini Sebagai Pondasi Negara.
TANTANGAN pendidikan di era modern semakin berat, karena persoalan di dalam masyarakat semakin kompleks. Kompleksitas persoalan ini tentunya perlu diselesaikan dengan bijak. Artinya, pendidikan mempunyai andil yang cukup signifikan dalam melakukan transformasi sosial. Ketika pendidikan hanya duduk termangu di tengah rusaknya moral dan semakin terpuruknya bangsa Indonesia, maka ia akan mendapatkan dosa sejarah yang akan selalu dikenang dan dicatat.
Pendidikan dewasa ini disadari atau tidak mengalami distorsi yang sangat mengkhawatirkan. Di satu sisi pemerintah telah membuat kurikulum yang menurut pemikiran sangat diharapkan memiliki keandalan dalam peningkatan mutu intelektualitas dan kapasitas (keahlian). Namun, di sisi lain, terjadi degradasi moral peserta didik.
Realitas yang seringkali tersaji adalah banyak tindakan kriminalitas seperti penyalahgunaan obat-obat terlarang, kejahatan seksual, pencurian, maraknya geng-geng, bahkan terorisme, justru dilakukan oleh mereka yang berstatus sebagai pelajar.
Sebelum memasuki masa remaja, seseorang terlebih dahulu menikmati masa anak-anak. Pada masa inilah mereka mendapat rangsangan dan pendidikan dari luar, sehingga ia akan tumbuh menjadi pribadi yang bermoral.
Pembentukan moral seseorang biasanya dimulai pada masa usia dini, yaitu umur 0-8 tahun. Pada usia ini adalah awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan demikian, pendidikan pada masa ini akan sangat berpengaruh terhadap masa depan atau kehidupan selanjutnya sang anak. Dengan demikian pendidikan anak usia dini sebenarnya memegang peranan yang sangat penting dan menentukan sejarah perkembangan anak selanjutnya. Sebab, pendidikan anak usia dini merupakan fondasi bagi dasar kepribadian anak.
Anak yang mendapatkan pembinaan sejak dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, yang itu akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja, dan produktivitas. Dengan bekal ini anak akan lebih mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya.
Maka, pendidikan anak usia dini adalah fondasi atau peletak dasar bagi tumbuh kembang anak. Ketika pendidikan anak usia dini tidak mendapat porsi dan perhatian lebih, maka akan mengancam keberlangsungan pendidikan pada tingkatan selanjutnya.
Lebih dari itu, ketika peserta didik mengalami trauma di masa pendidikan anak usia dini, akan berakibat fatal. Ia akan terganggu tumbuh kembangnya dan akan mengisolasi diri dari kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan suasana belajar yang menyenangkan dan dasar pendidikan yang cukup baik dalam melaksanakan pendidikan pada masa ini. Pendek kata, diagnosis yang salah dalam pendidikan ini akan mengakibatkan penyakit kronis yang lebih parah.
Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi. Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan Pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan sosial.
Sebelum bicara lebih jauh, apa sih pendidikan anak usia dini? Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagianak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Mengapa pendidikan anak usia dini itu sangat penting sebagai pondasi kemajuan Negara?

Berdasarkan hasil penelitian sekitar 50% kapabilitaas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun,8 0% telah terjadi perkembangan yang pesat tentang jaringan otak ketika anak berumur 8 tahun dan mencapai puncaknya ketika anak berumur 18 tahun, dan setelah itu walaupun dilakukan perbaikan nutrisi tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif.
Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewatkan berarti habislah peluangnya.
Menurut Byrnes, pendidikan anak usia dini akan memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah. “Saat ini, beberapa taman kanak-kanak sudah meminta anak murid yang mau mendaftar di sana sudah bisa membaca dan berhitung. Di masa TK pun sudah mulai diajarkan kemampuan bersosialisasi dan problem solving. Karena kemampuan-kemampuan itu sudah bisa dibentuk sejak usia dini,” jelas Byrnes.
Selanjutnya menurut Byrnes, bahwa pendidikan anak usia dini itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa Anda berikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini.

Dua Tujuan Perlunya Diselenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini, yaitu:
Tujuan utama: untuk membentuk anak yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Singkatnya, pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Apa perbedaan anak yang mendapatkan pendidikan anak usia dini di lembaga yang berkualitas dengan anak yang tidak mendapatkan pendidikan anak usia dini?
Menurut Byrnes (Peraih gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia) di lembaga pendidikan anak usia dini yang bagus, anak-anak akan belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat bersosialisasi, percaya diri, punya rasa ingin tahu yang besar, bisa mengambil ide, mengembangkan ide, pergi ke sekolah lain dan siap belajar, cepat beradaptasi, dan semangat untuk belajar.
Sementara, anak yang tidak mendapat pendidikan usia dini, akan lamban menerima sesuatu. Anak yang tidak mendapat pendidikan usia dini yang tepat, akan seperti mobil yang tidak bensinnya tiris. Anak-anak yang berpendidikan usia dini tepat memiliki bensin penuh, mesinnya akan langsung jalan begitu ia ada di tempat baru. Sementara anak yang tidak berpendidikan usia dini akan kesulitan memulai mesinnya, jadinya lamban.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia. Begitu pentingnya pendidikan ini tidak mengherankan apabila banyak negara menaruh perhatian yang sangat besar terhadap penyelenggaraan pendidikan ini hingga pemerintah Indonesia pun memberikan layanan pendidikan gratis hingga tingkat SMP.

0 komentar:

Posting Komentar