Orang Tua Sebagai Guru Utama Anak Usia Dini
Orang Tua Sebagai Guru Utama Anak Usia Dini.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) tidak cukup didapat
dari satuan pendidikan saja, tapi yang utama adalah keluarga. Oleh
karena itu, pendidikan keorangtuaan (parenting) sangat penting
diberikan sehingga orang tua mampu memahami bahwa dia adalah guru yang paling utama bagi anaknya.
“Setelah orang tua ditumbuhkan kesadarannya untuk memasukkan anak ke
PAUD, mereka juga harus dididik untuk dapat mengasuh anak dengan baik,”
kata Direktur Jenderal Pendidikakan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
Informal (PAUDNI) pada kegiatan koordinasi pelaksanaan penyusunan NSPK
pembelajaran dan peserta didik di Yogyakarta, Selasa (7/8).
Dijelaskan Dirjen, 80 persen keberhasilan seseorang justru didapat dari pengasuhan (nurture), sisanya barulah dari bawaan (nature). Oleh karena itulah pendidikan memiliki peran yang amat penting.
Salah satu hal yang perlu diketahui orang tua untuk meningkatkan
kecerdasan, misalnya adalah adalah menstimulasi kelima indra anak.
Dirjen memberi contoh, pada indra penglihatan bayi bisa distimulasi
denga hiasan tempat tidur bayi yang diganti setiap hari. Sementara pada
indra penciuman, anak dikenali dengan bau buah-buahan, dan lainnya.
“Mendidik anak itu tidak bisa hanya ‘menggelinding’ begitu saja.
Kalau orang tua tidak mengetahui bagaimana mendidik, masa emas anak bisa
terbuang. Ini akan membuat anak tidak akan tumbuh optimal, ” kata
psikolog keberbakatan ini.
Oleh karena itulah Dirjen berharap pedoman penyelenggaran PAUD
Berbasis Keluarga sebagai norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK)
yang memuat pendidikan keorangtuaan bisa diselesaikan. Dengan demikian,
masyarakat bisa mendapat panduan yang tepat dalam melaksanakan program
tersebut.
Dikatakan Dirjen, dengan pendidikan keorangtuaan, orang tua tidak
hanya mendapat pengetahuan, tapi juga menyadari bahwa dirinya merupakan
pendidik yang pertama. Hal ini tentunya akan meningkatkan dukungan orang
tua dalam proses pendidikan anak usia dini di lembaga PAUD maupun di
lingkungan masyarakat.
Kegiatan ini bisa dilakukan melalui pertemuan orang tua, pendidikan
untuk pengasuh, bazaar anak, hari keluarga, pelibatan orang tua di
kelas, orang tua menjadi narasumber di kelas, dan kegiatan membuat alat
permainan edukasi (APE) untuk anak.
0 komentar:
Posting Komentar