Cara Tepat Memilih Mainan Anak
Memberikan mainan sangatlah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak anda. Banyak orang tua sering kali terkecoh dengan pandangan bahwa
memberikan mainan akan merusak mentalitas anak dimana anak lebih
menyukai bermain dari pada belajar.
Padahal melalui bermainlah anak akan belajar (play to learn), sehingga merupakan tugas orang tua untuk memilih mainan yang baik agar buah hati kita dapat belajar banyak hal saat bermain.
Memilih mainan anak bisa jadi gampang-gampang susah. Namun intinya,
pilih mainan yang memiliki manfaat yang terbaik bagi proses tumbuh
kembang anak. Berikut cara yang tepat dalam memilih mainan
untuk anak.
Sesuai Usia Anak
Ketika memilih mainan pertama untuk aktivitas si kecil, penting untuk
anda ketahui tingkat perkembangan mental di usianya. Pilihlah mainan
yang sesuai dengan tingkat belajarnya. Cobalah cari mainan yang akan
menantang perkembangan keterampilan tetapi tanpa membuat anak frustasi.
Selalu cek label usia di setiap kemasan mainan. Label usia yang terdapat
pada kemasan memang berdasarkan pada kemampuan mental dan fisik anak,
kebutuhan bermain, minat dan keamanan.
Merangsang Indera
Setiap hari bagi anak merupakan saat yang penuh dengan penemuan hal
baru. Aktivitas dan mainannya haruslah didesain untuk merangsang
perkembangan indera anak. Semakin banyak dan semakin sering panca indera
digunakan, sel-sel otak anak juga akan semakin berkembang (secara
kuantitas dan kualitas).
Mainan yang bertekstur, bentuk dan warna yang menarik dan dapat
mengeluarkan suara akan membantu anak dalam bereksplorasi dan belajar.
Untuk membimbing rasa peduli anak tentang bagaimana sesuatu itu terjadi,
mainan harus mudah digunakan dan merangsang interaksi.
Utamakan Keselamatan dan Kesehatan
Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan. Orang tua haruslah selalu
mengingat sisi keselamatan ketika memilih mainan untuk anaknya.
Pastikan mainan itu kuat (tidak mudah pecah) dan dalam ukuran yang aman
tanpa ada bahaya menggores atau tertelan. Pastikan permukaan mainan
terbuat dari material/cat yang aman dan tidak mudah mengelupas.
Pastikan baterai terpasang dan terkunci dengan baik.
Jika mainan menggunakan tali sebagai salah satu komponen, pastikan
panjangnya tidak lebih dari 20 cm untuk menghindari leher anak terjerat.
Jauhkan plastik/kemasan pembungkus dari anak. Pastikan pula mainan itu
sudah mencantumkan lebel standar kualitas internasional dikemasannya
(misalnya CE atau ASTM) atau standar nasional (misalnya SNI).
Rotasi Mainan dan Kreativitas Lain
Hindari memberikan mainan dalam jumlah terlalu banyak untuk
melatih konsentrasi anak. Bila anak sudah bosan dengan satu mainan,
gantilah dengan mainan yang lain, biasanya anak akan mudah bosan bila ia
diberikan beberapa mainan sekaligus banyak pada saat yang bersamaan.
Jangan lupa sediakan selalu kertas dan crayon, kotak-kotak bekas untuk
disusun, buku-buku cerita dan benda-benda lain (yang ada dirumah) yang
aman untuknya bermain.
Last But Not Least
Awasi anak saat ia bermain, ada kalanya anak harus bermain
sendiri, ada kalanya orang tua harus mendampingi bermain agar maksud dan
tujuan mainan itu tercapai. Biasakanlah anak untuk membereskan kembali
mainan sesudah selesai bermain.
Selamat bermain dengan buah hati anda.
makasih infonya, pengennya sih kasih anak mainan edukatif biar ada manfaatnya juga ya.
BalasHapus