Tindakan Pertama Ketika Anak Patah Tulang

Oleh: Denisa Tristianty

Tindakan Pertama Ketika Anak Patah Tulang.
Saat bermain maupun berolahraga, anak rentan mengalami patah tulang. Dalam kondisi anak menangis kesakitan dan panik, apa yang harus dilakukan?

Tak jarang sang ibu yang juga panik langsung membawa anaknya ke tukang urut untuk membetulkan letak tulang. Itu memang cara paling mudah dan murah, tapi tidak dibenarkan.
“Sebab, tukang urut tidak mengetahui anatomi tubuh anak. Tindakan yang dilakukan di luar medis juga dapat memperburuk keadaan anak,” jelas dokter muda, dr. Intania Imron.

Sebaiknya, begitu anak mengalami patah tulang, langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Di rumah sakit biasanya akan dilakukan beberapa tes dan pemeriksaan penunjang seperti foto rontgen, untuk kemudian diambil tindakan.

“Di rumah sakit akan ada tindakan pertama yakni Triase, berupa pemilihan keadaan pasien, primary survey, dan cek CAB (Circulation, Airway, Breathing),” katanya. Circulation artinya pengecekan sirkulasi pembuluh darah, Airway adalah pengecekan jalan nafas, dan Breathing adalah pengecekan pernafasan.

Setelah dilakukan pengecekan tiga hal tadi, lanjut dr Intania, jika terjadi patah tulang maka harus ada stabilisasi di antara dua sendi agar terfiksir (stabil dan tidak goyang).
Selama menderita patah tulang, lanjut dr. Intania, anak tidak boleh melakukan aktivitas yang mengganggu tulang.

Apabila tulang yang patah membutuhkan operasi cito (segera), anak tidak boleh makan dan minum 6 jam sebelum operasi. Mengapa harus berpuasa, agar tidak terjadi aspirasi yaitu makanan yang sudah masuk keluar kembali.

Berapa lama pemulihan patah tulang pada anak?

Menurut dr. Intania, cepat atau tidaknya penyembuhan tergantung situasi dan seberapa parah luka/patahnya (fraktur). Proses penyembuhan ada yang sampai berbulan-bulan bahkan tahunan, namun tergantung patahnya dan kepatuhan pasien saat fisioterapi.

Agar bagian yang patah menjadi lebih baik, maka harus memenuhi tiga syarat yakni terfiksir (stabil), bebas kuman agar tak terinfeksi, dan tidak ke dukun patah tulang.

Dokter yang berpraktik di RS Persahabatan Jakarta ini menegaskan, pada prinsipnya anak patah tulang tidak bisa dirawat sendiri di rumah tapi perlu bantuan medis. Namun, sebelum dilarikan ke rumah sakit orangtua si anak bisa memberikan pertolongan pertama sebagai berikut:

1. Kalau ibu mengetahui fraktur terbuka dan dalam keadaan sangat gawat darurat, ambil papan/ kayu/pelepah pisang lalu pasang sejajar di bagian yang patah,yang penting stabil. Alat tersebut harus terpasang sampai ke bagian kedua sendi.

2. Jika patah tulang kering, papan atau kayunya dilekatkan sejajar tulang patah dan 2 sendinya (dengkul dan pergelangan kaki).

3. Setelah itu, segera pergi ke dokter atau rumah sakit.

Sumber http://id.she.yahoo.com/pertolongan-pertama-saat-anak-patah-tulang.html

0 komentar:

Posting Komentar