Bermain Adalah Dunia Kegembiraan Anak

Dunia kegembiraan bermain Anak
Bermain adalah dunia kegembiraan anak, karena anak-anak pada usia dini memahami dunia sekitarnya secara alami melalui bermain. Bagi anak, bermain bukan sekedar kesenangan, melainkan juga merupakan sarana belajar untuk mendapatkan pengetahuan, pembentukan watak dan sosialisasi.

Menegakkan Demokrasi di Rumah Saat Anak Ngambek

http://paudtunasislam.blogspot.com/ Anak Ngambek

Assalamualaikum salam Sembira,
Menegakkan Demokrasi di Rumah Saat Anak Ngambek.
Mengajarkan sistem demokrasi sejak dini kepada anak anak kita sangatlah penting. apalagi disaat ada ketidak sepahaman orang tua dan anak. 
Sebagai contoh apa yang akan kita lakukan sebagai orang tua ???, bila tiba-tiba anak kita ngambek gara-gara ingin mendapatkan suatu barang yang diinginkannya tetapi tidak terpenuhi.

Agar hidup Anak Kita Kreatif dan Cerdas

anak kreatif dan cerdas
Assalamualikum wr wb, salam gembira.
Agar hidup Anak Kita Kreatif dan Cerdas.
Semua anak memiliki bakat untuk menjadi anak Anak Kreatif dan Cerdas. Hanya sering karena tidak terlatih, maka kemampuan anak berbeda. Ada yang punya prestasi bagus, bakat yang terampil dll. Untuk itu Kita sebagai orang tua perlu melatih agar mereka dapat mengembangkan kemampuannya tersebut. Lalu bagaimana untuk bisa melatih anak agar menjadikan  hidupnya Kreatif dan Cerdas?

Pamer Mainan Ke Sekolah Kesukaan Si Kecil

Pamer Mainan Ke Sekolah Kesukaan Si Kecil
Sekelompok anak TK berkerumun di sebuah meja. Nampaknya mereka berebut untuk memperhatikan sesuatu. Beberapa di antaranya mencoba memegang sebuah benda asing yang berada di atas meja. Antusias sekali. Apa yang membuat anak-anak itu ingin tahu? Rupanya Andi, teman anak-anak itu, membawa mainan baru di sekolah.

Hebat Mama Tidak Baca Buku Lagi

Skak Mama
Hebat Mama Tidak Baca Buku Lagi. 
Tanpa kita sadari anak yang masih kecil terkadang mampu memberikan kita inspirasi yang sangat bagus untuk mengoreksi kehidupan kita. Dari mereka, kita sebagai orang tua terkang baru bisa menyadari bahwa masih banyak hal-hal yang perlu kita benahi dalam hidup ini. mereka mengajarkan pada kita tentang ketulusan dan kebenaran yang patut kita teladani. 

Indahnya Saat Buah Hati Mogok Sekolah

Mogok Sekolah
Indahnya Saat Buah Hati Mogok Sekolah.
Bapak dan Ibu, para orang tua yang berharap buah hatinya tumbuh dan berkembang sesuai yang diharapkan, bagaimana perasaan kita ketika si buah hati tiba-tiba mogok tidak mau sekolah? Pastinya sedih, kecewa, atau segudang perasaan tidak nyaman akan muncul dalam hati kita. Siapa yang salah? Apa yang harus dilakukan? Bagaimana cara merayunya sehingga mau mengerti?

PAUD "Islami" Alternatif Pencetak Generasi Robbani

Generasi Muda Alqurani
PAUD "Islami" Alternatif Pencetak Generasi Robbani.
Sekarang ini zamannya sudah mulai berubah, untuk mencukupi kebutuhan makan saja terkadang sangat sulit dan serba repot apalagi memikirkan perkembangan dan kemajuan anak-anaknya di usia dini. Banyak orangtua yang tidak begitu peduli untuk memperhatikan pendidikan khususnya agama bagi anak-anaknya sehingga mereka hidup tanpa tuntunan. Padahal agama memberikan panduan lengkap dalam menjalani proses hidup bagi seorang anak untuk mengenal dunia ini.

Lagu dan Asal Daerah Di Indonesia (A) SAmpai (Z)




Lagu dan Asal Daerah Di Indonesia  (A) SAmpai (Z).
Untuk mengenalkan huruf-huruf A - Z kepada Anak usia dini dapat dilakukan dengan permainan sekaligus mengenalkan berbagai lagu daerah yang ada di nusantara Indonesia hal ini bisa diintegrasikan melalui judul lagu daerah beserta asalnya. Sejak usia dini, anak anak memang sudah seharusnya dikenalkan berbagai ragam kebudayaan daerah yang ada di Indonesia. Dengan demikian rasa cinta terhadap budaya sendiri sudah tertanam sejak kecil.

Penghapusan Ujian Nasional SD Tahun Ajaran 2013/2014

siswa belajar
Penghapusan Ujian Nasional SD Tahun Ajaran  2013/2014
Jakarta - Pemerintah akan menghapus Ujian Nasional ditingkat Sekolah Dasar (SD). Penghapusan UN tingkat SD terkait dengan akan diterapkannya kurikulum baru pada tahun ajaran baru 2013/2014 mendatang.

Orang Tua Sebagai Panutan Menjaga Gigi Si Kecil.

Memberikan tauladan bagi Si Kecil Sejak dini perlu dilakukan oleh orang tua khususnya masalah perawatan gigi Si Kecil. Sudah seharusnya setiap anak memiliki gigi yang sehat. Namun hal ini tidak terlepas dari pemahaman orangtua mengenai cara merawat gigi susu yang benar, sehingga risiko terjadinya karies (lubang pada gigi) pun dapat dicegah. Selain itu, hal penting yang harus dilakukan para orangtua adalah memotivasi anaknya agar selalu menjaga kesehatan gigi.

Memahami Pola Pikir Anak sesuai Tahapan Usia

pola pikir anak
Memahami Pola Pikir Anak sesuai Tahapan Usia.
Setiap anak memiliki keunikan tersendiri, untuk itu anak perlu memperoleh perhatian yang serius dari orang tuanya sehingga orang tua akan lebih tahu bagaimana menempatkan anak sesuai dengan pola pikirnya saat itu. Memahami pola pikir anak susah-susah gampang. Beda usia, beda pula cara berpikirnya. 

4 Trik Mendidik Anak Hiperaktif

anak hiperaktif
Siapa bilang mendidik anak yang hiperaktif itu susah. Malah mendidik anak hiperaktif itu lebih mudah daripada mendidik anak pendiam. Anak hiperaktif sangat mudah diketahui apa maunya sementara anak pendiam biasanya suka membuat bingung Anda untuk tahu dia maunya apa karena dia sukanya diam saja atau malu untuk mengungkapkannya. 

Makan Sayur & Buah, Cara Hidup Lebih Hidup

makan-sayur-buah-cara-hidup-lebih-hidup.html
Makan Sayur & Buah, Cara Hidup Lebih Hidup
Sebuah penelitian baru dari University of Otago, Selandia Baru, telah menyarankan bahwa makan banyak buah dan sayuran dapat membuat kaum muda bahkan anak-anak lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih energik dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
makan-sayur-dan-buah-bikin-hidup-lebih-hidup

Seperti dikutip Zeenews, para peneliti dari Department of Psychology, termasuk Dr. Tamlin Conner dan Bonnie White, dan Dr. Caroline Horwath dari Department of Human Nutrition, meneliti hubungan antara mood (suasana hati) harian dan konsumsi makanan.
Sekitar 281 anak-anak muda (dengan usia rata-rata 20 tahun) diperintahkan menulis buku harian makanan berbasis internet setiap hari selama 21 hari berturut-turut. Sebelumnya, mereka diperintahkan menyelesaikan kuesioner untuk memberikan rincian usia, jenis kelamin, etnis, berat badan, dan tinggi badan.
Selama 21 hari, para partisipan menulis buku harian setiap malam dan menilai bagaimana perasaan mereka. Secara khusus, peserta diminta untuk melaporkan jumlah porsi makan buah (tidak termasuk jus buah dan buah kering), sayuran (termasuk jus), dan beberapa kategori makanan tidak sehat seperti biskuit/cookies, keripik kentang, dan kue/muffin.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan kuat antara suasana hati yang lebih positif dan lebih tinggi bila mereka mengonsumsi buah dan sayuran. Sayangnya, makanan lain tidak mampu memberikan hasil serupa.
“Pada hari-hari ketika mereka makan lebih banyak buah dan sayuran, mereka melaporkan suasana hati yang lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih energik daripada biasanya,” ujar Dr. Conner.
“Setelah analisis lebih lanjut, kami berhasil membuktikan bahwa para anak muda dan remaja perlu mengonsumsi sekitar 7-8 porsi buah dan sayuran per hari untuk mengalami perubahan suasana hati yang positif. Satu porsi buah atau sayuran bisa disetarakan sama lebarnya dengan telapak tangan Anda atau setengah cangkir,” kata Dr. Conner.
Referensi: http://id.she.yahoo.com

Pendidikan Dini Sebagai Pondasi Negara

http://paudtunasislam.blogspot.com/2013/05/pendidikan-anak-usia-dini-sebagai.html
Pendidikan Dini Sebagai Pondasi Negara.
TANTANGAN pendidikan di era modern semakin berat, karena persoalan di dalam masyarakat semakin kompleks. Kompleksitas persoalan ini tentunya perlu diselesaikan dengan bijak. Artinya, pendidikan mempunyai andil yang cukup signifikan dalam melakukan transformasi sosial. Ketika pendidikan hanya duduk termangu di tengah rusaknya moral dan semakin terpuruknya bangsa Indonesia, maka ia akan mendapatkan dosa sejarah yang akan selalu dikenang dan dicatat.

Orang Tua Sebagai Guru Utama Anak Usia Dini

Orang Tua Sebagai Guru Utama Anak Usia Dini.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) tidak cukup didapat dari satuan pendidikan saja, tapi yang utama adalah keluarga. Oleh karena itu, pendidikan keorangtuaan (parenting) sangat penting diberikan sehingga orang tua mampu memahami bahwa dia adalah guru yang paling utama bagi anaknya.

Trik dan Tips Mengembangkan Sikap Positif pada Anak

trik-dan-tips-mengembangkan-sikap.html

Trik dan Tips Mengembangkan Sikap Positif pada Anak Usia Dini

Sebagai orangtua, kita perlu mendidik anak secara baik agar tumbuh menjadi aktif, cerdas, dan memiliki masa depan cemerlang. Karena itu, Anda perlu simak pemaparan berikut ini guna membantu anak agar lebih aktif, penuh perhatian, bertanggung jawab, dan lebih terorganisir

Trik dan Tips Mengembangkan Sikap Positif pada Anak yang dilansir Boldsky

1.  Mintalah bantuan kepadanya
Sesekali, Anda perlu memberi kesempatan kepada anak untuk membantu atau membiarkan dia membereskan mainannya sendiri. Hal ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab pada diri anak.

2.   Ajak anak fokus pada satu hal
Ketika minta anak untuk membereskan mainan yang berantakan, Anda perlu mematikan televisi terlebih dulu. Hal ini bermanfaat membuat anak fokus pada satu pekerjaan.
3.   Disiplin pada kebersihan
Anda perlu mengajak anak menyikat gigi dua kali dalam satu hari. Anda harus melakukan hal ini secara rutin agar kelak anak terbiasa.
4.   Bermain bersama anak
Anda bisa mengisi hari libur dengan bermain bersama anak. Selain bermain, Anda juga bisa mengajak anak untuk olahraga bersama.
5.   Hindari keluhan dan amarah

Sebagai orangtua, Anda perlu bersikap lebih tegas kepada anak. Selain itu, jadilah orangtua yang menyenangkan agar anak mau mendengarkan nasihat Anda.

Sekedar tambahan, trik untuk membangun sikap positif pada diri anak adalah dengan menghargai anak itu sebagai seorang pribadi. Cara ini dapat memperkuat tingkah lakunya yang baik. Anak-anak memerlukan lebih banyak dorongan untuk melakukan perbuatan positif, bukan kritikan terhadap perbuatan yang negatif. Anak-anak perlu ditolong supaya tahu apa yang benar, jika melakukan kesalahan (kenakalan anak) kita tunjukkan bagaimana seharusnya yang benar untuk dilakukan. Pujian dan dukungan semangat sangat efektif dalam mendorong anak- anak untuk melakukan apa yang benar.
Demikianlah sedikit tips atau cara mengembangkan sikap positif pada Anak, semoga bermanfaat.
Sumber : belajarpsikologi.com

Mendesain Anak Cerdas

mendesain-anak-cerdas.html
Memiliki anak cerdas tentu dambaan setiap  orang, sebab kecerdasan merupakan modal tak ternilai bagi si anak untuk  mengarungi kehidupan di hadapannya. Beruntung kecerdasan yang baik ternyata  bukan harga mati, melainkan dapat diupayakan. lalu bagaimana orang tua mendesain anak agar cerdas?

Strategi Membangun Karakter Anak Sejak Dini


Kawan, jika saya ditanya kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Maka, jawabnya adalah saat masih usia dini. Benarkah? Baiklah akan saya bagikan sebuah fakta yang telah banyak diteliti oleh para peneliti dunia.
Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Nah, oleh karena itu, kita sebagai orang tua hendaknya memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya di masa mendatang. Kita sebagai orang tua kadang tidak sadar, sikap kita pada anak justru akan menjatuhkan si anak. Misalnya, dengan memukul, memberikan pressure yang pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa. Ketika dewasa karakter semacam itu akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya. Misalnya, tidak bisa menjadi seorang public speaker gara-gara ia minder atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau mengambil resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka resiko bisa diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan. Anda setuju kan?

Banyak yang mengatakan keberhasilan kita ditentukan oleh seberapa jenius otak kita. Semakin kita jenius maka semakin sukses. Semakin kita meraih predikat juara kelas berturut-turut, maka semakin sukseslah kita. Benarkah demikian? Eit tunggu dulu!
Saya sendiri kurang setuju dengan anggapan tersebut. Fakta membuktikan, banyak orang sukses justru tidak mendapatkan prestasi gemilang di sekolahnya, mereka tidak mendapatkan juara kelas atau menduduki posisi teratas di sekolahnya. Mengapa demikian? Karena sebenarnya kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan otak kita saja. Namun kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangung hubungan emosional  kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Tahukah anda bahwa kecakapan membangun hubungan dengan tiga pilar (diri sendiri, sosial, dan Tuhan) tersebut merupakan karakter-karakter yang dimiliki orang-orang sukses. Dan, saya beritahukan pada anda bahwa karakter tidak sepenuhnya bawaan sejak lahir. Karakter semacam itu bisa dibentuk. Wow, Benarkah? Saya katakan Benar! Dan pada saat anak berusia dini-lah terbentuk karakter-karakter itu. Seperti yang kita bahas tadi, bahwa usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual anak mulai terbentuk. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk dari hasil belajar dan menyerap dari perilaku kita sebagai orang tua dan dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini perkembang mental berlangsung sangat cepat. Pada usia itu pula anak menjadi sangat sensitif dan peka mempelajari dan berlatih sesuatu yang dilihatnya, dirasakannya dan didengarkannya dari lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan yang positif akan membentuk karakter yang positif dan sukses.

Lalu, bagaimana strategi membangun karakter anak sejak usia dini?

Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan stategi anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, strategi yang dapat dilakukan orang tua antara lain: Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial.
Nah, sekarang kita memahami mengapa stategi dalam membangun pendidikan karakter anak sejak usia dini itu penting. Usia dini adalah usia emas, maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya.
Referensi: http://www.pendidikankarakter.com

Melejitkan Karakter Anak Bangsa Di Mata Dunia


Mendidik dan melejitkan karakter anak bangsa dimata dunia adalah bahasan unik, mengapa unik? Karena bahasan ini bisa “lari” kemana-mana bila kita membahas tentang manusia. Dan masalah tentang manusia adalah pekerjaan yang tidak ada habisnya, dari manusia lahir hingga meninggal banyak kejadian ajaib serta memalukan terjadi dalam kehidupannya.
Manusia adalah faktor penting dalam menciptakan kehidupan yang baik. Kehidupan yang baik dan sejahtera itu dapat dibentuk dan diciptakan. Pertanyaannya bagaimana membentuknya?
Bentuklah dari kebiasaan. Sebagai contoh, di Hong Kong kepadatan lalu lintas tidak seruwet di Jakarta, bahkan cenderung sepi dan lenggang. Dengan penduduk sekitar 8,8 juta lalu lintas kendaraan di Hong Kong termasuk lenggang, bahkan hari-hari sibuk juga lenggang. Apa orang hongkong tidak memiliki kendaraan? Tidak, ternyata di Hong Kong ada 2 kehidupan, kehidupan di dunia atas dan dunia bawah. Dunia atas adalah dunia yang saya maksudkan lenggang, tetapi dunia bawah adalah jalur subway atau kereta bawah tanah.
Jelas lebih padat aktifitas transportasi di dunia bawah. Hampir semua penduduk Hong Kong menggunakan fasilitas ini. Walaupun padat, tetapi meraka sangat teratur. Keluar melalui pintu samping kanan dan penumpang masuk melalui pintu samping kiri, rapi dan teratur. Bagaimana ini bisa terjadi?
Ternyata ini adalah proses dari pembiasaan, hal ini sudah di biasakan sejak anak di sekolah dasar, sekolah mengajarkan keteraturan-keteraturan ini sejak usia dini. Mereka dibiasakan untuk melakukan ini, sehingga kelak mereka terbiasa. Para pembaca sekalian, anda tahu berapa waktu yang di butuhkan untuk membentuk karakter seperti ini? Apakah 6 bulan? 1 tahun? Ini butuh proses yang cukup lama dan perlu dibudayakan.
Indonesia memiliki nenek moyang yang ramah tamah dan sangat santun dalam berelasi dengan sesama dan kehidupan kesehariannya. Tetapi mengapa hingga ke belakang (saat ini), nilai itu pudar semua? Australia, suku asli Aborigin, mereka jauh tidak beradap dan jauh lebih brutal dari nenek moyang kita, tetapi kini mereka masuk dalam kategori negara yang sangat teratur dan tingkat kehidupan yang cenderung makmur. Ungkap seorang kawan yang bercerita kepada saya. Teringat juga saya ketika rekan saya lebih tepatnya dosen pembimbing skripsi saya saat pulang dari Australia dan kita bertemu di tahun 2012. Dia bercerita, saat terjadi banjir yang melumpuhkan Brisbane, dosen saya termasuk orang yang beruntung karena dia tinggal di flat yang agak tinggi dan tidak perlu mengungsi. “Orang disana tidak egois, rumah yang masih ada penghuninya saling di datangi, entah mereka kenal apa tidak. Mereka ketok setiap pintu mereka tawarkan bahan makan dan selimut, bertanya apa yang kita butuhkan, mereka saling berbagi dengan mudahnya dan ikhlas”, “apakah itu petugas khusus penanganan bencana yang datang kerumah anda?” tanya saya, “bukan, itu adalah tetangga–tetangga saya yang senasib dengan saya, dan mereka tidak tinggal di pengungsian” merinding saya dengar cerita tersebut. Bagaimana mereka dapat hidup berdampingan seperti itu dan memperlakukan orang lain yang bukan asli Australia seperti itu, tanpa pamrih.
Seandainya kita bisa berlaku seperti negara tetangga kita, indahnya hidup dan kebersamaan ini. Hingga akhirnya saya diberi tahu suatu fakta yang membuat otak saya “kram” sesaat. Ternyata untuk mendidik dan menanamkan sikap seperti di negara tetangga kita itu butuh waktu minimal 16 tahun, secara kontinyu dan konsisten. Dan untuk mendidik anak baca dan tulis serta berhitung tidak lebih dari 6 bulan. Orangtua di Australia, tidak pusing jika anaknya belum bisa baca tulis, karena itu akan dikuasai dalam 6 bulan ke depan, tetapi sikap disiplin dan pembentukan karakter diterapkan sedini mungkin, mereka tahu itu lebih penting dari sekedar baca tulis diusia 3 -5 tahun.
Semoga hal ini bermanfaat, dapat membawa pencerahan dan kebaikan bagi negara kita, karakter anak bangsa yang positif, baik dan mulia serta telah membudaya di Indonesia  diakui bahkan mudah-mudahan menjadi icon dimata dunia.Tetap semangat dan majulah pendidikan karakter di Indonesia.

Pendidikan Karakter Dari Seorang Ibu




Sobat Blogger, terkadang kisah-kisah inspiratif dapat kita temui dimana saja dan hal itu terkadang juga tidak kita sangka-sangka dapat menginspirasi kita untuk berbuat lebih baik lagi.

10 Ciri Karakter Anak Bermasalah



Mungkinkah mengetahui dan memastikan apakah seorang anak itu bermasalah, dalam waktu 5-10 menit pertama saat kita bertemu dengannya?” Jawabannya adalah “mungkin” dan “pasti”. Itu pertanyaan yang sering saya ajukan kepada peserta seminar ataupun para orangtua yang sedang bersemangat belajar dan mencecar saya dengan berbagai pertanyaan seputar anaknya.